>
ALLAH mencintai mukmin kuat
SEMANGAT:
PANTANG MATI SEBELUM AJAL

Selasa, 18 Desember 2012

cara membuat charger battery kering non rechargeable

Cara Buat Charger Battery Kering Non Rechargerable


http://erikrx7.blogspot.com/2012/09/cara-buat-charger-battery-kering-non.html
Postingan kali ini saya akan membahas bagaimana cara  membuat charger battery kering non rechargeable, secara teori battery kering non rechargerable tidak dapat dicas ulang, namun apa hendak dikata ternyata dapat dicas ulang. lumayan dapat berhemat.
berikut ini data battery type non-rechargeable setelah pengecasan :
  • jenis battery kering non rechargeable type  alkaline  setelah pengecasan energy yang didapat hanya  90 % dibandingkan dengan battery baru
  • jenis battery kering non rechargeable type  biasa setelah pengecasan energy yang didapat  hanya 60  %  dibandingkan dengan battery baru

seperti biasa metodenya  harus sehemat mungkin memanfaatkan sumber daya yang ada, peralatan yang dibutuhkan antara lain adalah :
  • charger hp bekas
  • box battery
  • lampu dasbor beserta soket dan kabelnya
diagramnya sebagai berikut :

Penjelasan circuit :
  • karakteristik charger hp adalah voltase 5 s/d 7,7 volt sedangkan arus listrik 200 ma s/d 350 ma sangat ideal untuk mencas battery kering tipe non-rechargeable
  • lampu dasbos berfungsi sebagai pembatas arus listrik dan juga berfungsi sebagai indikator pengecasan
  • maksimal battery yang dapat dicas hanya dua buah 
  • waktu pengecasan 1 jam s/d 4 jam  
Kalkulasi biaya listrik 
22watt/1000 * 4 jam * Rp 790 tarip rumah tangga
= Rp. 70,- 

Lampu Dasbor
 fitting/soket lampu dasbor

 Langkah-langkah cara buat charger battery kering:
  • potong kabel charger hp, kemudian cari  dua buah kabel isi kabel tersebut
  • kupas ujung-ujung dua kabel tersebut, kemudian hasil kupasan kabel yang berupa serat tembaga, diukur dengan voltmeter digital untuk menentukan jalur positip dan negatip. hal ini sangat penting jangan sampai salah menentukan positip dan negatip.
  • selanjutnya jalur kabel positip dihubungkan ke salah satu kabel lampu  satu kabel yang lain dihubungkan ke terminal positip box battery
  • kabel negatip charger hp langsung dihubungkan ke terminal negatip box battery
  • selesai





semoga info ini bermanfaat dan dapat berhemat sumber daya 

NB: FROM SYAFDI : BELUM DICOBA EUY SAAT NGEPOS;INI

BUAT wAJAN BOLIC


How to make "Wajan Bolic"

Sumber http://itassociate.blogspot.com/2010/05/how-to-make-wajan-bolic.html
Create a wireless Antenna from WajanBolic




I. Prepare the materials
-> 1 pan with a diametre 36" (bigger diametre will be better)
-> 1 Thin PVC Paralon with a diametre: 3" 1 metre
-> 2 pieces of doff 3" (PVC Paralon's Cap)
-> 1 Aluminium foil








-> bolts + screw with a size 12 or 14
-> N connector female
-> Copper Wire

II. Equipment
-> Ruler, Knife/Cutter, Tin solder, Hacksaw, Double-sided tape

III. Installation step-by-step
1) Prepare all the ingredients and equipment needed
2) Punch a hole right in the middle of frying pan, the size of a bolt 12 or 14, just one hole only.
3) Find the point of focus from the feeder with this formula:
    f = D^2 / (16*d)



4) Cut paralon 30 cm long, then give it a sign for feeder distance(area where there is no
aluminium foil),
To determine the length of its feeder use the formula above.
5) Give a hole to lay on the paralon N Connector, so, use the formula antenna cans.
6) Cut the copper wire that had been prepared in accordance with the size of the calculation.
Then soldered it on the N connector that has been prepared.
7) Wrap the paralon with aluminum foil on the area other than feeder without glue, you can glue them with a double-sided tape
7) Attach the N connector to the PVC paralon that has been drilled
8) Then, the pan that had been drilled, paired it with the other doff, before that punch a hole right to the doff according the size of the bolts that had been prepared and tighten it sufficiently
10) Then attach the PVC paralon to the pan that had been attached with the doff
11) Wajan Bolic is ready for browsing.













Senin, 17 Desember 2012

Semua Ada MAnfaatnya

Kawan, istriku lily bertanya padaku ketika aku menyimpan kabel usb yg rusak(putus di ujung ke hpnya)... Kenapa aku mengumpulkan barang2 rusak? Kujawab : suatu saat mungkin berguna. Terpikir oleh ku, filosofi itu juga berlaku pada manusia.. Betapa banyak manusia yang "kita" cap rusak atau tidak ada gunanya ternyata ada masa dimana mereka sangat berguna dan berarti besar buat kita. Aku menemukan man
faat baru dari charger usb yang rusak ketika bertemu dg charger nokia c3 yang rusak juga. Ketika kabel usb disambungkan ke ujung charger nokia ternyata masih bisa menyala, dan memudahkanku mencharge hp nokia di notebook. Dan lihatlah Betapa banyak mereka yang "rusak" menjadi lebih hebat dan lebih baik dari kita, menjadi penolong kita, mengambil posisi yang tidak berani kita tempati, menjadi pemberi ide dan masukan yang tak pernah terpikir oleh kita. Tinggal kita memperhatikan sudut kebaikan itu dan mempertemukannya dg kebaikan pula.

Kamis, 06 Desember 2012

Journey to KAsiak Island..... setahun lalu








Dilihat dari jauh, udah menggoda....


persiapan jalan eh melaut...




GORO gotong royong nge gotong kapal...



berhasil... berhasil






Ya ALLAH , berikan kami kesempatan untuk sampai ke daratan ya ALLAH..... banyak istighfar




Alhamdulillah sampai


 Background mercusuar



Menggaya sebelum mancing



foto model







BUKITINGGI

KOTA BUKITTINGGI http://rofara.blogspot.com/2011/01/kota-bukittinggi.html

Kota Bukittinggi

Peta lokasi Kota Bukittinggi
Koordinat : 100,210° - 100,25° BT
00,160° - 100,25° LS
Motto: Saayun Salangkah'
Luas : 25,24 km²
Penduduk
 · Jumlah : 100.254 (2004)]
 · Kepadatan : 3.970 jiwa/km²
Pembagian administrative :
 · Kecamatan : 3
 · Desa/kelurahan : 24

Geografi

Secara geografis Bukittinggi terletak antara 100,210 – 100,250 derajat bujur timur dan antara 00.760 – 00,190 derajat lintang selatan dengan ketinggian 909 – 941 meter diatas permukaan laut, berudara sejuk dengan suhu berkisar antara min 16,10 – 24,90 max
Kota Bukittinggi adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 25,24 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 100.000 jiwa. Letaknya sekitar 2 jam perjalanan lewat darat (90 km) dari ibukota provinsi Padang. Bukittinggi dikelilingi tiga gunung berapi yaitu Gunung Singgalang, Gunung Marapi dan Gunung Sago.
Kota yang merupakan kota kelahiran Bung Hatta, adalah sebuah kota budaya di Sumatera Barat dan terkenal dengan Jam Gadang yang merupakan simbol kota Bukittinggi.
Selain memiliki potensi objek wisata, kota berhawa sejuk ini merupakan salah satu daerah tujuan utama dalam bidang perdagangan di pulau Sumatera. Bukittinggi telah lama dikenal sebagai pusat penjualan konveksi yang tepatnya berada di Pasar aur kuning.

Sejarah

Semasa pemerintahan Belanda, Bukittinggi selalu ditingkatkan perannya dalam ketatanegaraan, dari apa yang dinamakan Gemetelyk Resort berdasarkan Stbl tahun 1828. Belanda telah mendirikan kubu pertahanannya pada tahun 1825, yang sampai sekarang kubu pertahanan tersebut masih ada dam dikenal sebagai Benteng Fort De Kock. Kota ini telah digunakan juga oleh Belanda sebagai tempat peristirahatan opsir-opsir yang berada di wilayah jajahannya.[1]
Pada masa pemerintahan Jepang, Bukittinggi dijadikan sebagai pusat pengendalian pemerintah militernya untuk kawasan Sumatera, bahkan sampai ke Singapura dan Thailand, karena disini berkedudukan komandan Militer ke 25. Pada masa ini Bukittinggi berganti nama dari Taddsgemente Fort de Kock menjadi Bukittinggi Si Yaku Sho yang daerahnya diperluas dengan memasukkan nagari-nagari Sianok, Gadut, Kapau, Ampang Gadang, Batu Taba dan Bukit Batabuah yang sekarang kesemuanya itu kini berada dalam daerah Kabupaten Agam, di Kota ini pulalah bala tentara Jepang mendirikan pemancar radio terbesar untuk pulau Sumatera dalam rangka mengibarkan semangat rakyat untuk menunjang kepentingan perang Asia Timur Raya versi Jepang.[1]
Pada masa perjuangan kemerdekaan RI, Bukitinggi berperan sebagai kota perjuangan. Dari bulan Desember 1948 sampai dengan bulan Juni 1949, Bukittinggi ditunjuk sebagai ibukota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ( PDRI ), setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Selanjutnya Bukittinggi pernah menjadi ibukota propinsi Sumatera dengan gubernurnya Mr. Tengku Muhammad Hasan. Kemudian dalam PP Pengganti undang-undang No. 4 tahun 1959, Bukittinggi ditetapkan sebagai ibukota Sumatera Tengah yang meliputi keresidenan-keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau yang sekarang masing-masing keresidenan itu telah menjadi provinsi sendiri
Bukittinggi dalam kehidupan ketatanegaraan semenjak zaman penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang serta zaman kemerdekaan dengan berbagai variasinya tetap merupakan pusat Pemerintahan Sumatera bahagian Tengah maupun Sumatera secara keseluruhan, bahkan Bukittinggi pernah berperan sebagai Pusat Pemerintahan Republik Indonesia setela Yogyajarta diduduki Belanda dari bulan Desember 1948 sampai dengan bulan Juni 1949.
Semasa pemerintahan Belanda dahulu, Bukittinggi oleh Belanda selalu ditingkatkan perannya dalam ketatanegaraan, dari apa yang dinamakanGemetelyk Resort berdasarkan Stbl tahun 1828. Belanda telah mendirikan kubu pertahanannya tahun 1825, yang sampai sekarang kubu pertahanan tersebut masih dikenal dengan Benteng " Fort De Kock ". Kota ini telah digunakan juga oleh Belanda sebagai tempat peristirahatan opsir-opsir yang berada di wilayah jajahannya di timur ini.
Oleh pemerintah Jepang, Bukittinggi dijadikan sebagai pusat pengendalian Pemerintah militernya untuk kawasan Sumatera, bahkan sampai ke Singapura dan Thailand karena disini berkedudukan komandan Milioter ke 25. Pada masa ini Bukittinggi berganti nama dari Taddsgemente Fort de Kock menjadi Bukittinggi Si Yaku Sho yang daerahnya diperluas dengan memasukkan nagari-nagari Sianok, Gadut, Kapau, Ampang Gadang, Batu taba dan Bukit Batabuah yang sekarang kesemuanya itu kini berada dalam daerah Kabupaten Agam, di Kota ini pulalah Pemerintah bala tebtara Jepang mendirikan pemancar Radio terbesar untuk pulau Sumatera dalam rangka mengibarkan semangat rakyat untuk menunjang kepentingan peramg Asia Timur Raya versi Jepang.
Pada zaman perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia Bukitinggi berperan sebagai kota perjuangan. Dari bulan Desember 1948 sampai dengan bulan Juni 1949 ditunjuk sebagai Ibu Kota Pemerintahan darurat Republik Indonesia ( PDRI ), setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.
Selanjutnya Bukittinggi pernah menjadi Ibukota Propinsi Sumatera dengan  Gubernurnya Mr. Tengku Muhammad Hasan. Kemudian dalam peraturan Pemerintah Pengganti undang-undang No. 4 tahun 1959 Bukittinggi ditetapkan sebagai Ibu Kota Sumatera Tengah yang meliputi keresidenan-keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau yang sekarang masing-masing Keresidenan itu telah menjadi Propinsi-propinsi sendiri.
Setelah keresidenan Sumatera Barat dikembangkan menjadi Propinsi Sumatera Barat, maka Bukittinggi ditunjuk sebagai Ibu Kota Propinsinya,. semenjak tahun 1958 secara defacto Ibukota Propinsi telah pindah ke Padangnamun secara deyuire barulah tahun 1978 Bukittinggi tidak lagi menjadi Ibukota Propinsi Sumatera Barat, dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1979 yang memindahkan Ibukota Propinsi Sumatera Barat ke Padang.
Sekarang ini Bukittinggi berstatus sebagai kota madya Daerah Tingkat II sesuai dengan   undang-undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok Pemerintah di Daerah yang telah disempurnakan dengan UU NO. 22/99menjadi Kota Bukittinggi.

secara ringkas perkembangan Kota Bukittinggi dapat diloihat sebagai berikut :

A. Pada Masa Penjajahan Belanda
Semula sebagaiGeemente Fort De Kock dan kemudian menjadi Staadgemente Fort De Kock, sebagaimana diatur dalam Staadblad No. 358 tahun 1938 yang luas wilayahnya sama dengan wilayah Kota Bukittinggi sekarang.
B. Pada Masa Penjajahan Jepang
Pada masa ini Bukittinggi bernama Shi Yaku Sho yang wilayahnya lebih luas dari Kota Bukittingggi sekarang ditambah dengan nagari-nagari Sianok, Gadit, Ampang Gadang, BAtu taba dan Bukit Batabuah.
C. Pada Masa Kemerdekaan Sampai Sekarang
  1. Pada masa permulaan proklamasi, luas wilayah Bukittinggi sama seperti sekarang ini dengan Waliktanya yang pertama yaitu Bermawi Sutan Rajo Ameh.
  2. Kota Bukittinggi dengan ketetapan Gubernur Propinsi Sumatera No. 391 tanggal 9 Juni 1947 tentang pembentukan Kota Bukittinggi sebagai Kota yang berhak mengatur dirinya sendiri.
  3. Kota Besar Bukittinggi sebagaimana yang diatur Undang-undang No. 9 tahun 1956 tentang Pembentukan Otonom Kota Besar Bukittinggi dalam lingkungan Propinsi Sumatera Tengah jo Undang-undang Pokok tentang Pemerintah Daerah No. 22 tahun1960.
  4. Kotapraja Bukittinggi, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Pemerintah Daerah No. 1 tahun 1957 jo. Pen. Prs. No. 6 tahun 1959 jo. Pen. prs. No. 5 tahun 1960.
  5. Kotamadya Bukittinggi sebagai mana diatur dalam Undang-undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah Daerah.
Pimpinan Pemerintah Daerah, baik sebagai pejabat senentara ( Pjs ) atau sebagai pejabat (Pj), maupun sebagai Walikota Pilihan (KDH) dapat diterakan sebagai berikut :
  1. Bermawi Sutan RAjo Ameh
  2. Iskandar Teja KUsuma
  3. Jamin Dt. BAgindo
  4. Aziz Karim
  5. Enin Karim
  6. Saadudin Jambek
  7. Nauman Jamil Dt. Mangkuto Ameh
  8. MB. Dt. Majo Basa Nan Kuning
  9. Syahbuddin LAtif Dt. Sibungsu
  10. Dr. S. Rivai
  11. Bahar Kamil Marah Sutan
  12. Anwar Maksum Marah Sutan
  13. M. Asril, SH
  14. A. Kamal, SH
  15. Drs. Masri
  16. Drs. Oemar Gaffar
  17. Drs. B. Barhanudin
  18. Drs. Hasan Basri ( PLT. Walikota )
  19. Armedi Agus
  20. Drs. Rusdi Lubis ( PLT Walikota )
  21. Drs. H. Djufri
  22. Drs. H. Oktisir Sjovijerli Osir ( PLT. Walikota )
  23. Drs. H. Djufri ( Sampai sekarang ) 
Dengan bermacam ragamnya status maupun fungsi yang diemban Bukittinggi seperti yang diuraikan diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Bukittinggi memang cukup strategis letaknya dan ditunjang pula oleh hawanya yang sejuk, karenaterletak di jajaran Bukit Barisan.
Dilihat dari segi sosial kemasyarakatan, Bukitinggi tidak kurang pula perannya, baik dalam ukuran regional, Nasiopnal mupun Internasional. Dikota ini sering diadakan rapat-rapat kerja Pemerintah, Pertemuan-pertemuan ilmiah, kongres-kongres oleh organisasi kemasyarakatan dan lain sebagainya.





Kota Bukittinggi saat ini terdiri atas 3 kecamatan dengan 24 kelurahan. Bukittinggi akan mengadakan perubahan batas wilayah, dengan memasukkan sebagian wilayah Kabupaten Agam ke dalam wilayah kota Bukittinggi, sehingga nantinya kota Bukittinggi mempunyai luas 145,299 km2 yang terdiri dari 7 kecamatan dan 58 kelurahan/desa dengan jumlah penduduk 175.452 jiwa.
Sesuai dengan prosedur peraturan perundang-undangan realisasinya menunggu turunnya Peraturan Pemerintah tentang perubahan  batas wilayah tersebut.
KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN
Luas wilayah 12.185 Km2 (48,28%, mempunyai penduduk sebanyak 32.157 orang dengan kepadatan rata-rata 930 jiwa per-km2. kecamatan ini terdiri dari 9 Kelurahan yaitu :
  • Kelurahan Campago Ipuh
  • Kelurahan Campago Guguk Bulek
  • Kelurahan Kubu Gulai Bancah
  • Kelurahan Puhun Tembok
  • Kelurahan Puhun Pintu Kabun
  • Kelurahan Manggis
  • Kelurahan Pulai Anak Air
  • Kelurahan Garegeh
  • Kelurahan Koto Salayan
KECAMATAN GUGUK PANJANG
Luas wilayah 6,931 Km2 (27,07%, mempunyai penduduk sebanyak 38.510 orang dengan kepadatan rata-rata 5.638 jiwa per-km2. kecamatan ini terdiri dari 7 Kelurahan yaitu :
  • Kelurahan Kayu Kubu
  • Kelurahan Pakan Kurai
  • Kelurahan Benteng Pasar Atas
  • Kelurahan Bukit Cangang Kayu Ramang
  • Kelurahan Aur Tajungkang Tengah Sawah
  • Kelurahan Tarok Dipo
  • Kelurahan Bukit Apit Puhun
KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH
Luas wilayah 9,252 Km2 (24,778%, mempunyai penduduk sebanyak 20.733 orang dengan kepadatan rata-rata 3.316 jiwa per-km2. kecamatan ini terdiri dari 9 Kelurahan yaitu :
  • Kelurahan Belakang Balok
  • Kelurahan Birugo
  • Kelurahan Aur Kuning
  • Kelurahan Sapiran
  • Kelurahan Kubu Tanjung
  • Kelurahan Pakan Labuah
  • Kelurahan Ladang Cakiah
  • Kelurahan Parit Antang
Kota bukittingi berbatasan dengan kecamatan dalam wilayah Kabupaten Agam, yaitu :
  • Sebelah Utara dengan Kecamatan Tilatang Agam
  • Sebelah Selatan dengan Banuhampu Sungai Puar
  • Sebelah Barat dengan IV Koto
Sebelah Timur dengan IV Angkat Candung

Senin, 04 Juni 2012

FOTO Gladi Bersih Tour de Singkarak 2012 etape IV dan VI di Kota Pariaman


 Persiapan Gladi




MUlai berbaris
Mendengar arahan


NUmpang di Lapau





Hasil Karya Kami BErsama , No vehicle allowed

promo

ads ads
 

Blogger news

blog yang bagus en masih aktif